Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Pages

Pengakuan Farida Gegerkan Masyarakat Indonesia di NY

Written By JOM JALAN on 12/10/04 | Selasa, Oktober 12, 2004



Pengakuan Farida Gegerkan Masyarakat Indonesia di NY

Jakarta, 4 Oktober 2004 18:10
Farida Abdullah, perempuan tamatan SD, menggegerkan masyarakat Indonesia di New York, Amerika Serikat, karena pengakuannya di hadapan Notary Public bahwa ia telah melakukan skandal seks dengan 41 orang warga dan diplomat Indonesia.

"Dia berasal dari Lombok dan bahasa Indonesianya juga lemah. Anehnya, ia pintar mencatat nama-nama yang pernah berhubungan dengannya," kata M. Syamsi Ali, tokoh masyarakat Indonesia di New York, Senin.

Konsulat Jenderal RI di New York sebelumnya menyatakan ada aktor intelektual yang melakukan rekayasa di balik pengakuan terbuka Farida tersebut. "Pengakuan tersebut tidak berdasarkan bukti yang kuat, bahkan mungkin pengakuan itu dilakukan dibawah intimidasi dan sandera," demikian siaran pers KJRI di New York, Sabtu.

Menurut Syamsi Ali, sebagai tokoh masyarakat Indonesia di kota itu, ia pernah diminta langsung menyaksikan "persaksian" Farida ini. Suatu ketika, Syamsi ditelpon oleh C.J. Kriskarto, majikan Farida untuk datang ke rumahnya. Setelah basa basi sedikit, Kris mempersilahkan Farida mengutarakan kasus itu.

Farida mengaku mantan pembantu dari keluarga Saudi. Majikannya adalah seorang dokter yang kemudian pindah ke Boston. Selama di Boston itu dia diperlakukan tidak baik, sehingga melarikan diri.

Dia kemudian mencari orang Indonesia tapi tidak ketemu, dan akhrinya ketemu dengan orang Amerika yang kenal dengan KJRI NY. Orang Amerika inilah yang menelpon KJRI New York.

Ketika KJRI ditelpon, dia menyerahkan permasalahan Farida ke Kriskarto, yang kebetulan ketika itu memerlukan pembantu. Maka Krislah yang membantunya ketika sampai di New York, dan langsung membawanya ke rumahnya. Tidak begitu runtut ceritanya mengapa Farida bisa sampai terlibat skandal yang menghebohkan itu.

"Singkatnya, dari awal tahun 2003 hingga April 2004, sedemikain banyak yang pernah berhubungan dengan Farida, tapi yang tercatat hanya 41 orang itu...," cerita Syamsi Ali.

Setelah mendengar pengakuan Farida itu, Syamsi langsung mendatangi KJRI untuk menanyakan kebenaran semua itu. Pejabat KJRI mengingkari dan menganggap itu adalah muslihat Kriskarto untuk menjerat mereka yang tertuduh untuk memberikan uang.

"Menurut orang KJRI, Kriskarto sedang terjerat utang piutang," katanya.

Syamsi pribadi mengaku tidak ingin memberikan "judgment" karena ada yang menuduh dan ada yang mengingkari. Hingga saat ini, katanya, kedua pihak sudah melakukan langkah-langkah hukum masing-masing.

Menurut KJRI, ada kemungkinan pengakuan Faridah tersebut dibuat di bawah intimidasi oleh aktof intelektual yang berdasarkan keterangan beberapa saksi sedang mengalami masalah keuangan.

"Aktor tersebut mencoba mendapatkan keuntungan dengan menyebarkan isu tersebut," demikian siaran pers KJRI. [EL, Ant/Gatra]