Mohd. Jasmani Yusoff (kiri) menasihati warga Indonesia agar tidak menimbulkan keributan ketika mengadakan aksi demonstrasi damai di Taman Kerang, Kuantan, semalam. - BERNAMA |
KUANTAN 1 Okt. - Sekitar 200 TKI di sini mengadakan demonstrasi secara aman untuk membantah tindakan anggota Benteng Demokrasi Rakyat Indonesia (Bendera) yang mencoba membuat kacau dan mengancam rakyat Malaysia di republik itu.
Mereka yang rata-ratanya bekerja di sekitar daerah ini berkumpul di Taman Kerang, di sini sekitar jam 11 pagi sebelum mengadakan demonstrasi membawa spanduk selama 30 menit.
Wakil TKI tersebut, Suratman UUM, 40, kecewa dengan ulah Bendera karena mencoba mempengaruhi hubungan baik antara dua negara bertetangga itu.
"Kami ingin Bendera tidak mengganggu rakyat Malaysia yang berada di Indonesia karena kami di sini tidak pernah diganggu sepanjang berada di sini.
"Kita serumpun dan bertetangga, malah hubungan erat antara kedua negara telah terjalin sejak sekian lama.
"Jadi, janganlah kita bergaduh disebabkan hal sepele dan terpencil," katanya ketika ditemui wartawan di sini hari ini.
Justru, ia yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia dan telah bekerja selama 12 tahun di negara ini mendesak Bendera tidak melanjutkan perbuatan itu.
Pekerja ladang kelapa sawit, Saroni Husain, 48, dari Surabaya, Indonesia dan telah bekerja di negara ini selama 18 tahun mengakui rakyat Indonesia di sini muak dengan tindakan Bendera yang keterlaluan.
"Hubungan Indonesia dan Malaysia adalah seperti saudara ... Jadi, tidak perlu kita bertelingkah dan sebaiknya hidup berdampingan secara harmonis," katanya.
Katanya, segala masalah yang terjadi antara kedua negara dapat diselesaikan dengan membuka agama tanpa membangkitkan kekacauan.
"Selesaikan secara musyawarah. Saya percaya semua hal dapat diselesaikan dengan berbalik ke ajaran Islam," ujarnya.
Kepala Kepolisian Daerah Kuantan, Asisten Komisaris Mohd. Jasmani Yusoff ketika ditemukan hari ini mengatakan, pihaknya telah memantau lokasi tersebut untuk memastikan demonstrasi itu dilakukan secara aman.
"Mereka berkumpul secara aman dan melahirkan pandangan mereka sebelum bubar 30 menit kemudian, setelah diminta melakukannya," katanya.
Sumber: Utusan Malaysia untuk tujuan dokumentasi. Pautan:Syafrein.com, Dompas Network, Guided-Info.com, Munakahat, Rakan Niaga TM, Catatan Sekilas, Perkahwinan, NikahKahwin.Co.Cc, Tokoh, Usahawan Maya, Cyber Ilmu, Riau, Score A, My Biz Online.
0 ulasan:
Catat Ulasan