Written By JOM JALAN on 24/08/04 | Selasa, Ogos 24, 2004
Buruan Cium Gue
Kisah sinetron agaknya mulai menjadi lahan baru untuk diangkat ke layar lebar. Setelah Sinemart, Multivision Plus tak mau ketinggalan untuk ikut arus tren ini. Setelah cukup lama dikenal sebagai pabrik sinetron, kini mereka memboyong cerita plus pemain dari serial ABG untuk dinikmati di bioskop. Lewat judul Buruan Cium Gue! MVP mencoba kembali mengulangi kiprah mereka yang dulu dikenal lewat bendera Parkit Film. Film remaja ini disutradarai oleh Findo Purwono HW dengan naskah cerita dari Ve Handojo. Kemudian ada nama Rizal Mantovani yang bertindak sebagai produser eksekutif yang juga membuat opening title-nya. Ceritanya memang based on sinetron dengan konflik yang ringan-ringan saja. Namun isu yang ditawarkan agak-agak kontroversial, bahkan menyentuh ranah abu-abu yakni soal ciuman. Urusan cium-mencium memang sensitif, apalagi pada masa berpacaran. Bagi anak muda, pacaran tanpa ciuman ibarat sayur tanpa garam. Ciuman sudah menjadi menu wajib bagi dua insan yang dibuai asmara. Pakem itu nyatanya tak berlaku bagi Ardi (Hengky Kurniawan Chova). Anak kuliahan ini justru malah tergolong kalem. Sejak dua tahun berpacaran dengan Desi (Masayu Anastasia), yang masih duduk di bangku SMU, belum pernah sekalipun mereka berciuman. Bagi Ardi, satu ciuman sejuta rese-nya. Sebaliknya, Desi betul-betul kepengen merasakan ciuman itu. Tak ayal, cewek yang bekerja sebagai penyiar radio ini kebingungan saat ditanya bagaimana rasanya ciuman pertama. Karena terdesak, Desipun berdusta. Tindakan Desi ini mengundang kemarahan sang pacar. Pasalnya, Desi juga bertindak lebih jauh dengan menerima tawaran tampil dalam acara bincang-bincang di televisi. Ardi juga dipaksa ikut dalam acara yang ditayangkan langsung itu. Sebelum hari yang penting itu, Desi tetap berusaha agar mendapatkan ciuman dari sang pacar. Upayanya itu juga didukung oleh teman-temannya Gladys (Ratu Felisha), Amel (Imelda Therine) dan Indra (Tommy Kurniawan). Merekalah yang membujuk Desi untuk mencoba kontak fisik itu saat mereka pergi ke sebuah pesta pantai. Taktik memakai judul vulgar sebagai senjata untuk menarik perhatian penonton boleh juga. Memang agak aneh jika hanya sekedar mengadopsi judul sinetron ABG the movie semata. Inti ceritanya memang sudah mengarah ke sana, bagaimana seorang remaja berusaha keras mendapatkan ciuman kekasihnya. Pakem yang selama ini dipakai MVP dalam sinetronnya kembali terulang. Soal tokoh misalnya, pemain utamanya pasti cantik-cantik ataupun tampan produk bidikan majalah Aneka Yess. Sedangkan untuk pemain pelengkapnya dipakai figur yang sangat komikal. Bisa jadi jelek secara fisik. Tengok saja tokoh yang overweight ataupun anak terbelakang yang selalu menjadi sasaran mainan dari teman-temannya. Ceritanyapun tak terlalu njelimet banget. Desi, sang frontwoman, punya pacar yang alimnya setengah mati. Sementara cewek-cewek yang menjadi teman Desi adalah cerminan anak gaul yang hobinya ngobrol saat clubbing. Dinamika pergaulan mereka inilah yang direkam apa adanya. Dan, judul filmnya sendiri sudah mencerminkan ujung ceritanya bakal seperti apa. Pastinya, everybodys happy. (bat)