Sophan Sophiaan Meninggal Akibat Kecelakaan
Purworejo (ANTARA News) - Tokoh politik Sophan Sophiaan dikabarkan meninggal akibat kecelekaan saat mengendarai motor besar di perbatasan Sragen (Jawa Tengah) dengan Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) pada Sabtu pagi.
Mantan aktor film
17/05/08 11:35
Sophan Sophiaan Meninggal di Rumah Sakit Sragen
Menurut rekan Sophan Sophiaan, Tri Erika, yang dihubungi melalui telepon Sabtu siang, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB.
Kecelakaan terjadi ketika motor yang dikendarai Sophan Sophiaan terjebak jalan berlubang cukup besar. Sophan Sophiaan terjatuh, mengalami kaki patah dan menderita luka dalam.
Selanjutnya, Sophan Sophiaan dibawa ke Rumah Sakit Sragen dan meninggal sekitar pukul 10.00 WIB.
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarmnoputri melalui staf pribadinya Ari Junaedi menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya Sopan Sophiaan.
Almarhum adalah rekan seperjuangan Megawati saat mendirikan PDIP.
(*)
17/05/08 12:02
Sophan Sophiaan Kecelakaan Saat Ikuti Jalur Kebangkitan
Menurut Tri Erika, rekan satu rombongan Sophan Sophiaan, Sophan terjatuh lalu motornya terguling kemudian tubuhnya tertimpa motor serta membentur batu jalanan.
Sophan Sophiaan saat itu mengikuti rangkaian kegiatan mengendarai motor gede dengan tema "Jalur Kebangkitan". Kegiatan ini dalam rangka menyemarakkan 100 Tahun Kebangkitan Nasional.
Tri Erika menjelaskan, rombongan berangkat dari Jakarta pada 12 April 2008 menuju Rengas Dengkok, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Rembang, Tuban dan Surabaya.
Sejumlah kota lain juga disinggahi rombongan yang berenana melakukan perjalanan dengan garis akhir di Monas Jakarta pada 20 Mei.Rombongan terdiri atas penggemar motor besar sebanyak 270 orang.(*)
17/05/08 12:36
Jenazah Sophan Sophiaan Disalatkan di Masjid Sragen
Sophan meninggal dunia Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB setelah motor besar yang dikendarai dalam konvoi Jambore Merah Putih terjatuh di jalan Kedung Galar, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jatim ketika menuju ke Solo.
Motor yang dikendarai Sophan terjatuh akibat terperosok di jalan berlubang. Sophan sempat dilarikan ke RSUD Sragen namun meninggal dalam perjalanan. Konvoi motor besar itu berangkat dari Kediri melewati Ngawi, Karanganyar. Konvoi akan berhenti di Yogyakarta. (*)
Pekik Merdeka Akhiri Prosesi Pemakaman Sophan Sophian
18/05/08 10:27
Jakarta (ANTARA News) - Pekikan merdeka sebanyak tiga kali yang dikumandangkan oleh puluhan pelayat mengakhiri prosesi pemakaman politikus dan aktor terkenal, Sophan Sophiaan.
Pekikan merdeka sebanyak tiga kali diiringi perkataan "Indonesiamu, Indonesiaku" itu, dimintakan oleh adik perempuan Sophan Sophiaan, pada acara pemakaman di Blok AA1 Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir,
"
Segera setelah itu, pekik merdeka pun berkumandang di tengah kubur Sophan yang baru saja ditutup.
Mewakili pihak kerabat, Eros Djarot, menyampaikan sambutan.
"Hari ini kesaksian perginya seorang sahabat yang begitu akrab dengan segala yang ada di
Di hadapan keluarga Sophan dan para kerabat serta pejabat negara yang hadir, Eros mengatakan, semangat Sophan yang tak pernah luntur nasionalismenya itu akan tetap diteruskan oleh mereka yang ditinggalkan.
"Sobatku Sophan, kau akan selalu ada dalam setiap raungan mesin motor di jalanan. Semangatmu tetap kami kenang dalam setiap raung riuh rendahnya
Sophan yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 26 April 1944, itu meninggalkan dua putra, Roma dan Romi, satu menantu, dan satu cucu.
Jenazah Sophan diantarkan sampai ke liang kubur oleh kedua putranya.
Istri mantan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, Widyawati, tampak lemas dan tak kuasa menahan duka selama prosesi pemakaman yang berlangsung selama 40 menit itu.
Dalam upacara pemakaman itu, tampak hadir Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie.
Jenazah diberangkatkan dari rumah duka Jalan Garuda V/C2 N0 1, Bintaro Jaya, Jakarta Selatan, pada pukul 08.15 WIB setelah dilepas oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, M Nuh.
Sophan meninggal dunia akibat luka di sekitar dada pada kecelakaan lalu lintas di KM 18-19, di perbatasan antara Sragen, Jawa Tengah dan Ngawi, Jawa Timur, pada Sabtu 17 Mei 2008, pukul 09.30 WIB.
Sophan yang mengendarai motor gede Harley Davidson terjatuh setelah berupaya menghindari lubang besar di jalan tersebut. (*)
18/05/08 10:29
Sophan Sophian Akan Dikenang pada Setiap Harkitnas, Kata Hatta
Menteri Sekretaris Negara, Hatta Radjasa, dalam sambutannya pada prosesi pemakaman Sophan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir,
"Dalam setiap tahun peringatan Hari Kebangkitan Nasional, kita akan mengingat tokoh-tokoh. Dan salah satu yang harus kita ingat adalah Sophan Sophiaan yang tidak pernah berhenti mengobarkan semangat nasionalisme," tutur Mensesneg.
Sophan meninggal dunia akibat luka di sekitar dada pada kecelakaan lalu lintas di KM 18-19, di perbatasan antara Sragen, Jawa Tengah dan Ngawi, Jawa Timur, pada Sabtu 17 Mei 2008, pukul 09.30 WIB.
Sophan yang mengendarai motor gede Harley Davidson terjatuh setelah berupaya menghindari lubang besar di jalan tersebut.
Konvoi yang diikuti Sophan merupakan acara resmi panitia Seabad Hari Kebangkitan Nasional yang diketuai oleh Hatta Radjasa.
Konvoi Jalur Merah Putih itu berangkat dari Jakarta pada 12 April 2008, mengambil jalur Jawa Timur-Jawa Tengah, dan direncanakan kembali tepat pada Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2008, di Silang Monas, Jakarta.
"Beliau wafat dalam melaksanakan sebuah tugas mulia, sebagai bagian dari rangkaian peringatan satu abad kebangkitan nasional," ujar Hatta.
Menurut caranya sendiri, lanjut Hatta, Sophan ingin berpartisipasi dalam peringatan nasional tersebut guna membangkitkan kembali semangat kebangsaan di tengah globalisasi.
Hatta kemudian menceritakan perbincangannya dengan Sophan pada akhir 2007.
"Di penghujung 2007, saya sempat berbincang berdua. Kata beliau, `Hatta, di usia saya yang 60-an ini saya ingin berikan sesuatu pada bangsa ini. Karya yang dapat banggakan generasi pemuda melalui perjalanan, yang disebut Jalur Merah Putih," tuturnya.
Menurut Hatta, sampai akhir hayatnya, suami dari aktris Widyawati itu selalu mengedepankan semangat kebangsaan dan tidak pernah luntur cintanya kepada Indonesia.
Sophan Sophiaan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia pada 1991 dan menjadi anggota Komisi I DPR pada periode 1999-2004 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Namun, ia kemudian mengundurkan diri dari jabatannya itu karena merasa berpolitik di legislatif tidak sesuai dengan hati nuraninya. (*)
Sumber: Antara untuk tujuan dokumentasi. Foto-foto dari Kompas. Akhbar & Majalah dikelola oleh Syafrein Effendiuz yang juga editor Majalah.Dompas.net, Dompas Network, ArticleCentral dan Artikel Sentral. Dia juga mengelola beberapa blog: Catatan Sekilas, Perkahwinan, Tokoh, Usahawan Maya, Cyber Ilmu, Riau, Banners to click!, My Biz Online, dan lain-lain.