Faridah: Saya Belum Mau Pulang
Faridah Abdullah, pembantu rumahtangga (PRT) di New York yang membuat pernyataan tentang transaksi seksualnya dengan sejumlah WNI di kota tersibuk AS itu, mengaku belum berniat pulang ke Indonesia, sebelum masalahnya selesai.
"Sementara ini saya merasa lebih aman di sini, di bawah hukum Amerika," kata Faridah ketika ditemui Antara di kediaman majikannya di
Ia juga mengatakan, tidak takut jika hukum Amerika ternyata menyatakan dia bersalah dan harus masuk penjara.
"Yang penting, saya sudah menyatakan yang sebenarnya," katanya.
Wanita berperawakan mungil itu juga mengatakan, sebenarnya ia ingin bertemu dengan orangtuanya, terutama dengan anaknya yang sudah ditinggal selama tiga tahun di Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Saya juga suka menelpon ibu saya. Tapi tidak pernah membicara kasus saya ini. Tapi nanti saya juga akan ceritakan," katanya.
Menurut Ida, panggilan wanita berusia 24 tahun itu, sebenarnya sebelum kasusnya merebak ketika ia sudah ingin pulang ke kampung halamannya. "Namun hambatannya waktu itu saya belum mendapatkan uang yang menjadi hak saya," kata Ida, yang dalam pernyataan tertulisnya menyatakan bahwa ia telah ditipu sebesar 50.000 dolar AS oleh bekas pacarnya yang justru mengkhianatinya, dengan memaksanya menjadi pekerja seks.
Ida sendiri menyadari haknya tersebut sulit didapat dan kini bukan yang terpenting lagi. "Yang penting orang-orang itu harus dihukum yang setimpal," ujarnya.
Wanita yang semula bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jeddah sebelum pindah ke Boston dan akhirnya di keluarga asal Indonesia Christ J.Karto di New York itu, mengaku sangat sakit hati terhadap pria bule bernama James Stover, yang semula berjanji akan menikahinya.
James Stover, yang sangat dicintai Ida, justru bersama rekan-rekannya memaksanya melakukan transaksi seksual dengan sejumlah orang dengan bayaran tertentu.
Transaksi yang berjalan satu tahun tersebut dilakukan di rumah majikannya yang beralamat di 4809,
"Waktu itu, saya menurut saja karena saya sangat mencintai dia (Stover)," katanya. Bahkan, gaji yang diberikan majikannya sebesar 600 dolar per bulan semuanya diserahkannya kepada Stover.
Stover dan komplotannya saat ini sudah diperiksa polisi berkaitan dengan transaksi tersebut.
Namun hal itu belum mengobati rasa sakit hati Ida karena ditipu, sehingga keluarlah pernyataan yang menyebutkan nama 41 orang, 39 di antaranya warga Indonesia yang berdomisili di New York, yang pernah melakukan hubungan seks dengannya.
Tidak tanggung-tanggung, dalam pernyataan tertulisnya yang sudah menyebar sampai ke
"Terhadap ke-41 orang itu, satu permintaan saya kepada mereka, yaitu minta maaf kepada keluarga majikan saya. Mereka melakukannya di rumah majikan saya ini," katanya.
Ida mengaku dirinya ikut bersalah, namun ia tidak mau disalahkan sendiri.
Wanita yang mengaku bisa berbahasa Arab tersebut juga menyatakan bahwa saat ini kondisi jasmani-rohaninya sehat. Ia kini merasa cukup tegar menghadapi masalah tersebut. Sewaktu membuat pernyataan yang menghebohkan itu Ida juga mengaku tidak mendapat intimidasi dari siapa pun.
Ia pun tidak menolak berpose sejenak, ketika Antara mengambil gambarnya.
"Biarlah semua orang tahu nasib saya. Jangan sampai ini menimpa TKI lainnya," tambahnya. [Tma, Ant]