KUALA LUMPUR 25 Jan. - ''Walaupun saya bersimpati dengan nasib perayu sebagai seorang ibu tunggal dan memiliki seorang anak yang cacat tetapi saya tidak melihat sifat keinsafan perayu tentang apa yang dilakukan ke atas korban.''
Seusai membaca peradilan tersebut, Hakim Pengadilan Tinggi di sini, Datuk Ghazali Cha memutuskan menolak rayuan ibu rumah, Hau Yuan Tyng, 45, untuk mengabaikan sabitan salah atas tiga tuduhan melukai bekas pembantu rumah warganegara Indonesia, Siti Hajar Sadli.
Ia juga mengubah hukuman penjara delapan tahun dan denda RM5, 000 yang dikenakan ke atas bekas agen properti itu ke penjara 11 tahun untuk ketiga pertuduhan tersebut.
Setelah diberitahu oleh penerjemah, raut wajah Yuan Tyng jelas terlihat marah dan tidak puas dengan hasil tersebut.
Namun, wanita itu yang diwakili pengacara, M. Manoharan sekali lagi berhasil mendapatkan penundaan pelaksanaan hukuman tersebut sementara menunggu rayuan terakhir.
Pihak penuntutan diwakili oleh Wakil Jaksa Agung, Lee Keng Fatt.
Pada 20 Mei tahun lalu, Hakim Pengadilan Sesyen, SM Komathy Suppiah menjatuhkan hukuman penjara empat tahun untuk setiap pertuduhan dengan sengaja menyebabkan cedera parah terhadap Hajar menggunakan air panas dan palu besi yang dapat menyebabkan kematian.
Hukuman penjara tersebut diperintahkan berjalan secara terpisah.
Komathy turut menjatuhkan hukuman penjara enam bulan untuk pertuduhan menyebabkan cedera korban dengan menggunakan gunting dan diperintahkan berjalan bersamaan dengan hukuman sebelumnya.
Yuan Tyng terbukti bersalah melakukan perbuatan itu antara Februari hingga 7 Juni 2009 di kediamannya No. 1-19-1, Lanai Kiara Condominium, Jalan Kiara 3, Mont Kiara di sini.
Selain hukuman penjara, ibu dua anak itu juga diperintahkan membayar kompensasi berjumlah RM5, 000 ke bekas pembantu rumahnya.
Sebelumnya, dalam penghakimannya, Hakim Ghazali menyatakan, meskipun ada beberapa bagian dalam keterangan korban yang terlihat tidak logis atau bertentangan, apa yang penting, keterangan itu telah didukung oleh keterangan ahli dan juga laporan-laporan forensik dan kimia.
Ia juga setuju bahwa pembelaan pihak perayu adalah satu hal yang ditokok-tambah untuk menimbulkan keraguan dan kiat yang dibangkitkan tidak pernah ditimbulkan oleh setiap saksi di tingkat pembelaan.
''Setelah merujuk kembali ke kasus penuntutan melalui bukti dan keterangan medis serta cedera yang dialami oleh korban, saya berpendapat tidak kemungkinan cedera itu direkacipta oleh korban untuk meletakkan perayu dalam kesusahan.
''Tidak ada juga kemungkinan cedera itu sesuatu yang dapat dianggap dilakukan sendiri oleh korban,''kata hakim tersebut.
Ia kemudian mengubah hukuman penjara empat tahun untuk setiap pertuduhan menyebabkan cedera parah menggunakan air panas dan palu besi ke penjara lima tahun setiap pertuduhan.
Bagi pertuduhan ketiga yaitu menyebabkan cedera menggunakan gunting, hukuman penjara enam bulan diubah ke penjara setahun.
Hakim Ghazali juga memerintahkan seluruh hukuman penjara itu berjalan terpisah dimulai dari tanggal jatuh hukum sebelumnya yaitu pada 20 Mei tahun lalu.
Meskipun memungkinkan penundaan pelaksanaan hukuman, hakim tersebut menaikkan jumlah jaminan perayu dari RM15, 000 ke RM25, 000 dengan dua penjamin.
Sumber: Utusan Malaysia untuk tujuan dokumentasi.
Pautan:Syafrein.com,
Dompas Network,
Guided-Info.com,
Munakahat,
Rakan Niaga TM,
Catatan Sekilas,
Perkahwinan,
NikahKahwin.Co.Cc,
Tokoh,
Usahawan Maya,
Cyber Ilmu,
Riau,
Score A,
My Biz Online.